BEAUTY PRIVILAGE


Tidak ada kabar berarti kabar baik. Lama tidak menulis sekali menulis galau lagi. Sebentar lagi dua puluh dua tahun dan masih nganggur, yasudah tidak apa-apa. Hidup kadang dibikin slow, kadang dibikin ngos-ngosan biar kerasa perangnya. Tapi kalau slow terus, finishnya kapan? Zaman sekarang bingung cari kerjaan, yang di cari gajinya ideal kerja nyaman. Mana ada? Namanya kerja ya ga enak. Kalau yang dicari plus-plusnya aja ya karaokean. Ayah maunya anaknya kerja ini-itu sesuka beliau padahal anaknya nggak suka.

“Haduh yah, perkara milih johnny atau felix aja aku masih dilemma padahal sama baiknya, apalagi cari kerja yang harus di tinjau dari segala aspek rohaniah maupun jasmaniah?”

Entah kenapa aku selalu takut akan penolakan, ketidakpastian, dan hal negative lainnya padahal aku lahir memang hanya dilahirkan untuk merasakan pembelajaran yang negative agar bisa tumbuh sepositif mungkin? Apalagi jika lembar lowongan kerja tersebut tertera “good looking”, modar rakuan. Mau kerja aja harus dipandang fisiknya dulu? Emang mau daftar miss Indonesia? Hadeh. Pokoknya yang cakep langsung dapet kerja enak gaji banyak. Yang jelek mau kerja urusan lo dan enggak juga urusan lo.

Sometimes I like to go play dirty, just like all of the fuck boys do. But, that’s no girly. Sebagai perempuan yang sering dibully para lelaki karena item, kusem, jelek, trepes, gaada tetek and kayak biting. Menurutku, privilege punya kulit putih and sexy real sih. At least ya, aku nggak ngarep dipuja-puja atau disukai banyak orang gitu, yang penting hidup tenang aja gitu bajingan! Biar nggak perlu ngerasain kayak dilempar kain lap pel yang kotor, biar nggak perlu orang yang suka atau lagi deket sama aku dibisikin ‘kok mau pacaran sama anitabocil yang dekil, trepes’, biar gak perlu denger nama belakangku ditambah "Anita trepes" sambil diketawain.

Komentar

Postingan Populer